IncarQQ - Manajer Liverpool Juergen Klopp tak mau memikirkan peluang timnya juara Premier League. Ada yang lebih bikin Klopp pusing saat ini, badai cedera yang tak habis-habisnya.
Liverpool sebagai juara bertahan Premier League punya start yang terbilang naik-turun musim ini. Mereka sudah tiga kali kehilangan angka, dengan yang terakhir saat diimbangi Manchester City 1-1.
Sebelum itu, Liverpool disikat Aston Villa 2-7 dan diredam Everton 2-2. Selepas delapan pekan berlalu, Liverpool ada di posisi keempat klasemen dengan 17 poin dari delapan pertandingan.
Performa Liverpool sejauh ini memang belum memuaskan mengingat status mereka saat ini. Meski demikian, hal itu ternyata tidak memusingkan Klopp selaku manajer. Sebab ada satu hal yang begitu dipikirkan oleh Klopp, yakni badai cedera.
Liverpool sejak awal musim memang tidak berhenti dihantam badai cedera, termasuk kehilangan dua bek tengah andalannya Virgil van Dijk dan Joe Gomez. Selain itu, beberapa pemain sudah sempat terpapar COVID-19, termasuk Mohamed Salah yang terbaru.
Ada total 8-10 pemain Liverpool yang berada di ruang perawatan karena alasan berbeda. Hal inilah yang membuat Klopp pusing tujuh keliling untuk meramu skuatnya, termasuk saat menghadapi Leicester City, Senin (23/11/2020) dini hari WIB besok.
"Maaf, saya harus berkata seperti ini, tapi memang saya tidak peduli soal peluang mempertahankan juara. Sepertinya tidak akan ada tim yang bakal mendapat 100 poin atau lebih. Musim ini? Dengan waktu yang lebih singkat empat pekan? Jumlah pertandingan yang sama? Saya rasa tidak mungkin. Bahkan 87 poin terlalu banyak," ujar Juergen Klopp kepada Daily Mail.
"Bahasa Inggris saya tidak cukup bagus untuk mengungkapkan apa yang saya rasakan soal Gomez. Kepala fisioterapis bilang kepada saya dan semuanya bahwa itu cedera serius banget. Tidak ada yang berpikir itu cedera ingan. Tapi, cedera itu jadi sesuatu yang harus diatasi oleh pemain dan manajer. Kami khawatir dengan bagaimana cedera itu muncul," sambungnya.
"Terkait cedera Van Dijk, itu bukan karena intensitas pertandingan. Itu karena keputusan yang sangat aneh dari satu orang dan sangat sulit diterima."